Senin, 30 Desember 2013
Selasa, 11 November 2008
Hai teman..............
Dari buku terabaikan yang tertaruh di sudut sebuah toko buku...
Goresan pena emas Rizki Ridyasmara..
PENGANTAR PENULIS
KISAH NEGERI ZLATA FILIPOVIC
Gadis Malang
Zlata Filivopic lahir di
Sebagai keluarga Muslim, keluarga Zlata, seperti juga keluarga Muslim Bosnia lainnya sebelum perang tidak menampakkan identitas keislamannya secara mencolok. Yang perempuan tidak memakai kerudung atau jilbab, yang laki-laki juga tidak berpakaian seperti seorang Muslim. Islam bagi mereka hanyalah identitas. Mereka adalah warga Eropa, setelah itu baru muslim.
Ketika hari
Zlata menulis dalam buku hariannya hari Sabtu, 14 Deember 1991. “Hari , aku merayakan ulang tahun kesebelas besama teman-temanku. Sebelas hari terlambat. Tapi rasanya seperti ulang tahun betulan. Kami bermain tombola, kuis, dan menikmai kue berbentuk kupu-kupu. Aku berhasil memadamkan kesebelas lilin sekali tiup. Kami bersenang-senang...”
Di hari yang lain, dalam suasana natal, Zlata menulis, “Kamis, 19 Desember 1991, Di
Sehari setelah
Keluarga Muslim Zlata juga mendirikan pohon cemara
“ Sabtu, 4 Januari 1992,...untuk
Zlata dan keluarganya adalah potret keluarga Muslim Bosnia kebanyakan. Di Indonesia,
Ketika Presiden
Dengan amat
Muslim
Di tengah puing-puing bagunan yang hancur, di tengah desingan peluru dan ledakkan mortir, di tengah kepiluan tangisan korban pemerkosaan, Muslim Bosnia kembali mendekap erat identitas nenek moyangnya selama ini. Yang perempuan kembali memakai jilab dan kerudung, para lelalki sambil menenteng senjata mulai kembali sholat, adzan mulai bergema di sela-sela gedung-gedung yang ambruk, kiotab suci Al Qur’an yang telah lama dibiarkan teronggok di lemari kembali dibuka dan dibaca, dengan lelehan air mata kesedihan. “ Ya Allah, mengapa kami baru tersadar setelah bencana ini datang...?”
Kepada penulis,
Dengan kedua mata berkaca-kaca , Muslimah
Padahal, tragedi
Sekarang, banyak dari kita, keluarga dan remaja Muslim masih terlena dan asyik dengan kejahilan kita. Atas nama toleransi dan pluralisme, akidah diabaikan. Bila ini terus dibiarkan, tidak lama lagi tragedi yang menimpa Muslim Bosnia akan mendatangi kita. Cepat atau lambat. Semuanya berpulang kepada kita semua, akankah kita akan sadar dan mau berubah?
Jauh-jauh hari, dengan kebencian yang sangat musuh-musuh Islam telah mencanangkan gerakan unuk menjauhkan Islam dari umat Islam. Samuel Zweimer, Ketua Asosiasi Jaringan Yahudi ketika membuka Konferensi Yerussalam di ahun 1935, di depan rausan wakil Yahudi seluruh dunia berpidato :
“ Tugasmu adalah mengeluarkan kaum Muslimin dari Islam, jadikan mereka lalai dalam memperhankan Islam. Jadikan mereka memiliki moral yang rendah dan mengenyampibgkan watak yang luhur...Saudara telah mengeluarkan kaum Muslimin dari agama mereka, meski mereka tetap enggan memakai baju Yahudi atau Kristen. Kita telah berhasil menjadikan para pemuda Islam menjadi generasi yang enggan bekerja keras, malas, dan senang berfoya-foya, mengejar nafsu syahwa, mengejar hara untuk memuaskan nafsunya dan juga memburu jabatan untuk menggapai kekayaan materi...lanjutkan perjuanganmu demi agama kita!”
Negeri Bosnia telah memberi pelajaran kepada kita, umat Islam, bahwa musuh-musuh Allah SWT senantiasa mencari kesempatan untuk menghancurkan kita. Pertama kali yang mereka lakukan adalah merusak pemikiran umat Islam dengan serangan budaya dan pemikiran ( Ggouzwul fikri). Ditanamkan ke kepala generasi muda Islam bahwa merayakan hari Valentine , Natalan bersama, dan sebagainya merupakan hal yang lumrah, yang dilakukan oleh berjuta remaja seusia mereka di dunia. Kepada generasi muda Islam dikatakan bahwa seluruh umat Kristen merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, padahal umat Kristen sendiri berselisih mengenai Natal dan tidak ada sau ayat pun di dalam Bibel yang menganjurkan Natal!
Ketika serangan pemikiran dan serangan budaya mereka telah menuai hasil yang memuaskan, maka mereka mencari momentum yang tepa unuk melancarkan serangan milier untuk menghabisi generai Islam, seperti apa yang elah terjadi di Bosnia Herzegovina.
Sudah saatnya remaja Islam Indonesia sadar akan maksud-maksud tersembunyi di balik budaya-budaya Bart yang masuk ke negeri ini. Semoga buku kecil ini bisa menjadi pemantik kesadaran yang pada akhirnya menjadikan generasi muda Islam sebagai generasi yang tegar dan kokoh menghadapi segala ujian di dunia yang memang bera dan melelahkan.
Amiiiinnnnnnnnn..
Salam Sayang
Wahai akhi wan ukhti!!!
Proud to be Muslim!!!
Sabtu, 27 September 2008
fIRST pOSTING
AkhirnYa sEleSai juGa ne BlOg gA twU dRi.....!!!!!Say thx to :
1. Nida yang dAh nGajaRin...
2. AllAh yG sElaLu ad d'Dkt sAya...
3. Papa n Mama yg DaH nGasiH duIt...
Hehehe....Posting az bxk2 dsni...
DitEriMa denGan sEnanG hAti